Sabtu, 21 April 2018

PROTOTYPE SISTEM PENGAMANAN PADA PALANG PINTU LINTASAN KERETA API BERBASIS ARDUINO UNO


UNIVERSITAS GUNADARMA
    FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI



                              
TULISAN ILMIAH

PROTOTYPE SISTEM PENGAMANAN PADA PALANG PINTU LINTASAN KERETA API BERBASIS ARDUINO UNO


           Nama                           : Wahyu Ajis Saputra
           NPM                            : 2C114121

           Jurusan                       : Sistem Komputer
           Pembimbing               : Dr. Jonifan






Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai
Gelar Setara Sarjana Muda


Jakarta
2017




ABSTRAK

Wahyu Ajis Saputra 2C114121
PROTOTIPE SISTEM PENGAMANAN PADA PALANG PINTU LINTASAN KERETA API  BERBASIS ARDUINO UNO
PI. Sistem Komputer. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Universitas Gunadarma. 2017
Kata Kunci: Mikrokontroller Arduino Uno, Motor servo, Sensor Ultrasonik,   
(xii+29+Lampiran)
Kecelakaan lalu lintas pada perlintasan rel kereta api terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Kecelakaan tersebut telah menimbulkan banyak korban jiwa baik yang hanya luka-luka maupun yang meninggal serta sejumlah kerugian material lainnya. Penyebab terjadinya kecelakaan tersebut umumnya karena tidak adanya pintu perlintasan, atau kegagalan pintu menutup saat dibutuhkan atau kegagalan operator untuk memerintahkan penutupan pintu perlintasan (human error). Dalam rangka mengurangi kecelakaan tersebut perlu kiranya setiap perlintasan diberi pintu perlintasan. Dan untuk mengurangi human error sebaiknya pintu tersebut bekerja secara otomatis. Untuk itu perlu dikembangkan teknologi yang mampu mengatasi masalah tersebut. Komponen yang dipakai pada system ini adalah Arduino uno, sensor ultrasonik, motor servo, dan buzzer. Berdasarkan hasil uji coba alat ini bekerja dengan baik. Palang pintu kereta api dapat menutup secara otomatis jika ada kereta api yang akan lewat. Sebaliknya jika kereta api sudah lewat maka palang pintu kereta api akan terbuka secara otomatis. Implementasi alat iini pada lokasi yang sesungguhnya membutuhkan ketersediaan sumber energi listrik bolak-balik. Oleh sebab itu alat ini perlu dikembangkan lebih lanjut dapat dioperasikan dengan sumber energi listrik menggunakan aki atau sel surya.

Daftar Pustaka (1997 – 2017)ABSTRAK

Wahyu Ajis Saputra 2C114121
PROTOTIPE SISTEM PENGAMANAN PADA PALANG PINTU LINTASAN KERETA API  BERBASIS ARDUINO UNO
PI. Sistem Komputer. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Universitas Gunadarma. 2017
Kata Kunci: Mikrokontroller Arduino Uno, Motor servo, Sensor Ultrasonik,   
(xii+29+Lampiran)
Kecelakaan lalu lintas pada perlintasan rel kereta api terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Kecelakaan tersebut telah menimbulkan banyak korban jiwa baik yang hanya luka-luka maupun yang meninggal serta sejumlah kerugian material lainnya. Penyebab terjadinya kecelakaan tersebut umumnya karena tidak adanya pintu perlintasan, atau kegagalan pintu menutup saat dibutuhkan atau kegagalan operator untuk memerintahkan penutupan pintu perlintasan (human error). Dalam rangka mengurangi kecelakaan tersebut perlu kiranya setiap perlintasan diberi pintu perlintasan. Dan untuk mengurangi human error sebaiknya pintu tersebut bekerja secara otomatis. Untuk itu perlu dikembangkan teknologi yang mampu mengatasi masalah tersebut. Komponen yang dipakai pada system ini adalah Arduino uno, sensor ultrasonik, motor servo, dan buzzer. Berdasarkan hasil uji coba alat ini bekerja dengan baik. Palang pintu kereta api dapat menutup secara otomatis jika ada kereta api yang akan lewat. Sebaliknya jika kereta api sudah lewat maka palang pintu kereta api akan terbuka secara otomatis. Implementasi alat iini pada lokasi yang sesungguhnya membutuhkan ketersediaan sumber energi listrik bolak-balik. Oleh sebab itu alat ini perlu dikembangkan lebih lanjut dapat dioperasikan dengan sumber energi listrik menggunakan aki atau sel surya.

Daftar Pustaka (1997 – 2017)


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
       Pintu perlintasan kereta api merupakan salah satu dari alat pengaman yang terdapat dalam sistem perkereta apian. Perlintasan kereta api di bagi dalam dua macam, yaitu perlintasan sebidang dan perlintasan tidak sebidang. Perlintasan sebidang yang diartikan sebagai elevasi jalan rel dan jalan raya ada pada satu bidang. Perlintasan tidak sebidang yang di artikan sebagai elevasi jalan rel dan jalan raya tidak berada pada satu bidang. Perlintasan sebidang ada yang berpintu dan ada yang tanpa pintu. Pada perlintasan berpintu di jaga oleh petugas jaga lintasan. Kecelakaan kereta ini merupakan salah satu peristiwa transportasi yang sering terjadi di Indonesia. Salah satu permasalahan yang mengemuka adalah persoalan palang pintu perlintasan kereta api. Kecelakaan yang sering terjadi di sekitar pintu perlintasan kereta api di sebabkan kelalaian petugas penjaga pintu atau sikap dari para pengemudi yang tidak disiplin.
       Perkembangan teknologi khususnya dibidang mikrokontroller dapat menciptakan alat-alat yang bermanfaat. Mikrokontroller dapat dikontrol dengan suatu rangkaian pada palang pintu perlintasan kereta api yang berupa dikontrol secara otomatis
       Untuk mengurangi kecelakaan kecelakaan diperlintasan kereta api muncul ide untuk membuat palang pintu otomatis berbasis arduino uno yang menggunakkan sensor ultrasonic sebagai kontrol pada perlintasan kereta api dan motor servo sebagai palang pintu otomasi.
       Miniatur ini diharapkan dapat mengatur buka tutup palang pintu perlintasan kereta api dan di operasikan secara otomatis dengan menggunakan arduino uno.

1.2 Batasan Masalah
Masalah-maslah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1.      Menggunakan sensor ultrasonic pada prototype palang pintu perlintasan kereta api secara otomatis
2.      Menggunakan motor servo pada prototype palang pintu perlintasan kereta api secara otomatis
3.      Menggunakan buzzer pada prototype palang pintu perlintasan kereta api secara otomatis
1.3  Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mempunyai tujuan, yaitu :
Membuat miniatur palang pintu perlintasan kereta api dengan menggunakan komponen-komponen instrumentasi yaitu arduino uno, motor servo, buzzer, sensor ultrasonic
1.4 Metode Penelitian
Metode-metode yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini antara lain:
1.      Metode Kepustakaan
Metode ini dilakukan dengan melakukan pengumpulan data dari berbagai buku yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas, yang dapat dijadikan sebagai referensi dalam pembuatan makalah ini.
2.      Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan tahap awal untuk mencoba memahami, menerapkan dan menggabungkan semua literatur yang diperoleh maupun yang telah dipelajari dan selanjutnya dapat merealisasikan sistem sesuai dengan tujuan


1.5       Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan yang akan diuraikan dalam laporan ini terbagi dalam beberapa bab yang akan dibahas sebagai berikut

BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan dari penyusunan makalah pembuatan alat.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan teori-teori yang menujang tulisan/penelitian, yang bisa diperkuat dengan menujukan hasil penelitian sebelumny

BAB 3 HASIL RANCANGAN
Menguraikan tentang perancangan dari aplikasi yang akan dibuat, dapat berupa tampilan rancanagn layaout input, output atau hasil dan menguraikan bagaimana cara membuat aplikasi tersebut
BAB 4 PENUTUP
Berisikan kesimpulan dan saran, jawaban dari tujuan yang dituliskan penulis pada Bab 1, yang diperoleh dari penelitian. Dan saran ditunjukan kepada pihak-pihak terkait ditujukan bagi pengembangan dari aplikasi atau situs


BAB 3 HASIL RANCANGAN
Menguraikan tentang perancangan dari aplikasi yang akan dibuat, dapat berupa tampilan rancanagn layaout input, output atau hasil dan menguraikan bagaimana cara membuat aplikasi tersebut
BAB 4 PENUTUP
Berisikan kesimpulan dan saran, jawaban dari tujuan yang dituliskan penulis pada Bab 1, yang diperoleh dari penelitian. Dan saran ditunjukan kepada pihak-pihak terkait ditujukan bagi pengembangan dari aplikasi atau situs

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1        Mikrokontroller
Mikrokontroller terkandung dalam sebuah inti prosesor, memory ( RAM dan memory program) dan perlengkapan I/O. Mikrokontroller merupakan sebuah system computer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dkemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip micro computer.
Mikrokontroller adalah suatu system mikroprosessor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroller berbeda dari mikroprosessor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroller umumnya telah berisi komponen pendukung system minimal mikroprosesor, yakni memory dan pemrograman I/O.
2.1.1.   Perkembangan Mikrokontroller
Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh Texas Instrument dengan seri TMS 1000 pada tahun 1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit pertama. Mikrokontroler ini mulai dibuat sejak 1971. Merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM. Kemudian, pada tahun 1976 Intel mengeluarkan mikrokontroler yang kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48. Sekarang di pasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai dengan 64 bit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat tipis. Masing2 vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan dilengkapi fasilitas2 yang cenderung memudahkan user untuk merancang sebuah sistem dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit.
Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah mikrokontroler 8 bit varian keluarga MCS51(CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dengan seri AT89Sxx, dan mikrokontroler AVR yang merupakan mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walaupun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing2 memiliki fitur yang berbeda2). Dengan mikrokontroler tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam digital, termometer digital dan sebagainya.
2.1.2.   Jenis-jenis Mikrokontroller
            Mikrokontroller terbagi menjadi 3 keluarga besar yang ada dipasaran. Setiap keluarga mempunyai ciri khas dan karakteristik sendiri berikut pembagian keluarga dalam mikrokontroller:
1.         Keluarga MCS51
Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokonktroler CISC. Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock. Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur Harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal, sebuah mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64KB dan RAM luar 64KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data. Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin pemroses boolean yang mengijikan operasi logika boolean tingkatan-bit dapat dilakukan secara langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM. Karena itulah MCS51 digunakan dalam rancangan awal PLC (programmable Logic Control).
2.        AVR
Mikrokonktroler Alv and Vegard’s Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral dan fungsinya. Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx.
3.         PIC 
PIC ialah keluarga mikrokontroler tipe RISC buatan Microchip Technology. Bersumber dari PIC1650 yang dibuat oleh Divisi Mikroelektronika General Instruments. Teknologi Microchip tidak menggukana PIC sebagai akronim,melaikan nama brandnya ialah PICmicro. Hal ini karena PIC singkatan dari Peripheral Interface Controller, tetapi General Instruments mempunyai akronim PIC1650 sebagai Programmabel Intelligent Computer.
PIC pada awalnya dibuat menggunakan teknologi General Instruments 16 bit CPU yaitu CP1600. * bit PIC dibuat pertama kali 1975 untuk meningkatkan performa sistem peningkatan pada I/). Saat ini PIC telah dilengkapi dengan EPROM dan komunikasi serial, UAT, kernel kontrol motor dll serta memori program dari 512 word hingga 32 word. 1 Word disini sama dengan 1 instruki bahasa assembly yang bervariasi dari 12 hingga 16 bit, tergantung dari tipe PICmicro tersebut. Silahkan kunjungi www.microchip.com untuk melihat berbagai produk chip tersebut
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface Controller. Tetapi pada perkembangannya berubah menjadi Programmable Intelligent Computer. PIC termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640. Sekarang Microhip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam.
PIC cukup popular digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya yang rendah, ketersediaan dan penggunaan yang luas, database aplikasi yang besar, serta pemrograman (dan pemrograman ulang) melalui hubungan port  serial yang terdapat pada komputer.
Masing-masing mempunyai keluarga mempunyai turunan sendiri-sendiri. Sekarang kita akan membahas pembagian jenis-jenis mikrokonktroler yang telah umum digunakan:



1.        Mikrokontroller AT89S52
Mikrokontroler 89S52 merupakan versi terbaru dibandingkan mikrokontroler AT89C51 yang telah banyak digunakan saat ini. AT89S52 mmpunyai kelebihan yaitu mempunyai flash memori sebesar 8K bytei, RAM 256 byte serta 2 buah data pointer 16 bit
Jenis-jenis Atmel lain yang ada di pasaran :
1.      Atmel AT91 series (ARM THUMB architecture)
2.      Atmel AVR32
3.      AT90, Tiny & Mega series – AVR (Atmel Norway design)
4.      Atmel AT89 series (Intel 8051/MCS51 architecture)
5.      MARC4

2.      AMCC
Hingga Mei 2004, mikrokontroler ini masih dikembangkan dan dipasarkan oleh IBM, hingga kemudian keluarga 4xx dijual ke Applied Micro Circuits Corporation, jenis-jenisnya yaitu:
1.    403 PowerPC CPU (PPC 403GCX)
            2.    405 PowerPC CPU (PPC 405EP, PPC 405GP/CR, PPC 405GPr, PPC NPe405H/L)
         3.   440 PowerPC Book-E CPU (PPC 440GP, PPC 440GX, PPC 440EP/EPx/GRx, PPC 440SP/SPe)

3.      Freescale Semiconduktor
Hingga 2004, mikrokontroler ini dikembangkan dan dipasarkan oleh Motorola, yang divisi semikonduktornya dilepas untuk mempermudah pengembangan Freescale Semiconductor, adapun jenis-jenisnya yaitu sebagai berikut:
1.    8-bit (68HC05 (CPU05), 68HC08 (CPU08), 68HC11 (CPU11))
            2.    16-bit (68HC12 (CPU12), 68HC16 (CPU16), Freescale DSP56800 (DSPcontroller))
        3.    440 PowerPC Book-E CPU (PPC 440GP, PPC 440GX, PPC 440EP/EPx/GRx, PPC 440SP/SPe)

2.2      Arduino Uno
       Arduino Uno adalah board mikrokontroller yang menggunakan fitur Atmel yang berbasis chip AVR seri ATMega328 sebagai mikrokontroller. Mikrokontroller arduino ini menyediakan 20 pin I/O dimana memiliki 14 pin digital input dan output atau I/O dan 6 pin digunakan sebagai output PWM (Pulse Width Modulation). Adapun 6 pin bias dijadikan analog input, crystal, oscillator 16MHz, USB, Jack power, Kepala ICSP dan tombol reset.

Gambar 2.1 Karakteristik Board Mikrokontroller Arduino Uno
       Arduino diprogram menggunakan bahasa C dengan penulisan syntax program disoftware IDE Arduino nightly. Selain itu, mikrokontroller arduino sendiri sudah terdapat loader yang berupa USB sehingga memudahkan user memprogram dan mengcompile syntax mikrokontroler didalam arduino.
2.2.1. Fitur Spesifikasi Arduino Uno IC ATMega328
Mikrokontroller arduino uno dengan IC ATMega328 memiliki beberapa fitur yang sesuai spesifikasinya. Jenis IC yang di pakai mikrokontroller arduino uno ini yaitu ATMega328 yang memiliki 28 kaki. Arduino memiliki memori SRAM sebesar 2KB dan memori EEPROM 1KB. Kecepatan clock arduino ATMega328 yakni 16 MHZ. Sketch program storage syntax arduino maksimum 32,256 bytes.


Gambar 2.2 Pin Out dan Datasheet Mikrokontroller Arduino Uno
2.2.2. Power Supply Arduino
Power supply arduino dapat menggunakan adaptor DC yang dapat dikoneksikan dengan port input supply. Operasi tegangan arduino yakni sebesar 5 volt. Komponen inputan yang terhubung ke arduino diberi tegangan berkisar antara 3.3 volt – 5 volt dan arduino bisa dioperasikan menggunakan supply dari adaptor sebesar 9 volt. Jika menggunakan adapter +12V, tegangan diregulator bisa menjadi sangat panas dan menyebabkan short dan kerusakan pada arduino
            2.2.3        Konfigurasi Pin Input dan Output Arduino Uno
Beberapa Pin Input dan Output Arduino Uno ATMega328 seperti berikut.
Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Pin ini terhubung pada pin yang koresponding dari USB FTDI ke TTL chip serial.
PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit output PWM dengan fungsi analogWrite().


            2.2.4        Bahasa Pemrograman Arduino Uno
Bahasa Pemrograman Arduino menggunakan bahasa C dengan penulisan syntax program di software IDE Arduino nightly. Struktur elemen bahasa C untuk format penulisan pemrograman arduino atau disebut juga sketch mempunyai dua buah fungsi utama yang harus ada. Berikut adalah struktur arduino IDE Nightly.
Void setup ( ){ }
Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika program arduino dijalankan pertama kalinya.        
Void loop ( ) { }Struktur ini akan dijalankan setelah setup fungsi void setup selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.

2.3      Sensor
Sensor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah besaran mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi besaran listrik berupa tegangan, resistansi, dan arus listrik.
2.3.1. Macam-macam Sensor
Berikut ini adalah macam-macam sensor sebagai berikut :
1.                  Sensor Cahaya (LDR)
Sensor cahaya adalah salah satu jenis resistor yang nilai habatannya dipengaruhi oleh cahaya yang diterima olehnya. Besarnya nilai hambatan pada LDR tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri.

2.                  Sensor Tekanan
Sensor tekanan adalah sensor yang memiliki tranduser yang mengukur ketegangan kawat, dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar pengindraannya pada perubahan tahanan pengantar (tranduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan luas penampangnya.
3.                  Sensor Proxsimity
Sensor Proxsimity merupakan sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target jenis logam dengan tanpa adanya kontak fisik. Biasanya sensor ini terdiri dari alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan.

4.                  Sensor Ultrasonik
Sensor Ultrasonik adalah sebuah sensir yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya.

5.                  Sensor Suhu
Sensor Suhu adalah komponen elektronika baik aktif maupun pasif yang dapat merespon perubahan temperature atau suhu disekitar komponen tersebut dan mengjasilkan perubahan elektrik sesuai dengan perubahan suhu atau temperatue yang direspon komponen tersebut.
Pada prototype palang pintu perlintasan kereta api saya menggunakan Sensor Ultrasonik, karena jenis sensor ini bisa mendeteksi jarak objek dengan cara memantulkan gelombang ultrasonic dengan frekuesi 40 KHz kemudian mendeteksi pantulannya.
2.4     Sensor Ultrasonik
Sensor Ultrasonik atau biasa disebut juga dengan sensor Ping HC-SR04 yakni sensor yang mendeteksi jarak objek dengan cara memantulkan gelombang ultrasonic dengan frekuensi 40 KHz kemudian mendeteksi pantulannya. Ultrasonik kini memancarkan gelombang  ultrasonic sesuai dengan perintah kontrol dari mikrokontroller atau arduino sebagai pengendali.
Sensor ultrasonik memiliki 4 kaki yang terdiri dari VCC, Trigger, Echo, GND. Pin Vcc dan Gnd dihubungkan dengan tegangan positif dan ground sedangkan pin Trigger dan Echo dihubungkan kearduino pin digital. Fungsi pin Trigger untuk keluarnya sinyal dari sensor dan fungsi pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari objek.




Gambar 2.3 Sensor Ultrasonik
       Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia. Bunyi ultrasonik dapat didengar oleh anjing, kucing, kelelawar, dan lumba-lumba. Bunyi ultrasonik nisa merambat melalui zat padat, cair dan gas. Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair. Akan tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.
2.5     Motor servo
Motor servo adalah sebuah perangkat atau actuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem control umpan balik loop tertutp (servo), sehingga dapat di set-up atau daitur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor. Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian control dan potensiometer. Sedangkan gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.
Penggunaan sistem kontrol loop tertutup pada motor servo berguna untuk mengontrol gerakan dan posisi akhir dari poros motor servo. Penjelasan sederhananya begini, posisi poros output akan di sensor untuk mengetahui posisi poros sudah tepat seperti yang di inginkan atau belum, dan jika belum, maka kontrol input akan mengirim sinyal kendali untuk membuat posisi poros tersebut tepat pada posisi yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya mengenai sistem kontrol loop tertutup, perhatikan contoh sederhana beberapa aplikasi lain dari sistem kontrol loop tertutup, seperti penyetelan suhu pada AC, kulkas, setrika dan lain sebagainya.
Motor servo biasa digunakan dalam aplikasi-aplikasi di industri, selain itu juga digunakan dalam berbagai aplikasi lain seperti pada mobil mainan radio kontrol, robot, pesawat, dan lain sebagainya.



Gambar 2.4 Motor Servo







Gambar 2.5 Komponen Motor Servo

Ada dua jenis motor servo, yaitu motor servo AC dan DC. Motor servo AC lebih dapat menangani arus yang tinggi atau beban berat, sehingga sering diaplikasikan pada mesin-mesin industri. Sedangkan motor servo DC biasanya lebih cocok untuk digunakan pada aplikasi-aplikasi yang lebih kecil. Dan bila dibedakan menurut rotasinya, umumnya terdapat dua jenis motor servo yang dan terdapat di pasaran, yaitu motor servo rotation 180 dan servo rotation continuous.
1.      Motor servo standard (servo rotation 180) adalah jenis yang paling umum dari motor servo, dimana putaran  poros outputnya terbatas hanya 90 kearah kanan dan 90 kearah kiri. Dengan kata lain total putarannya hanya setengah lingkaran atau 180.
2.      Motor servo rotation continuous merupakan jenis motor servo yang sebenarnya sama dengan jenis servo standard, hanya saja perputaran porosnya tanpa batasan atau dengan kata lain dapat berputar terus, baik ke arah kanan maupun kiri
Prinsip kerja motor servo:
Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa (Pulse Wide Modulation / PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Sebagai contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili detik) akan memutar poros motor servo ke posisi sudut 90. Bila pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka akan berputar
pulsa yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan berputar ke arah posisi 180 atau ke kanan (searah jarum jam). Lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.






Gambar 2.6 Pulse Width Modulation

Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo akan bergerak atau berputar ke posisi yang telah diperintahkan, dan berhenti pada posisi tersebut dan akan tetap bertahan pada posisi tersebut. Jika ada kekuatan eksternal yang mencoba memutar atau mengubah posisi tersebut, maka motor servo akan mencoba menahan atau melawan dengan besarnya kekuatan torsi yang dimilikinya (rating torsi servo). Namun motor servo tidak akan mempertahankan posisinya untuk selamanya, sinyal lebar pulsa kendali harus diulang setiap 20 ms (mili detik) untuk menginstruksikan agar posisi poros motor servo tetap bertahan pada posisinya.

2.6     Buzzer
Buzzer Listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Pada umumnya, Buzzer yang merupakan sebuah perangkat audio ini sering digunakan pada rangkaian anti-maling, Alarm pada Jam Tangan, Bel Rumah, peringatan mundur pada Truk dan perangkat peringatan bahaya lainnya. Jenis Buzzer yang sering ditemukan dan digunakan adalah Buzzer yang berjenis Piezoelectric, hal ini dikarenakan Buzzer Piezoelectric memiliki berbagai kelebihan seperti lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah dalam menggabungkannya ke Rangkaian Elektronika lainnya. Buzzer yang termasuk dalam keluarga Transduser ini juga sering disebut dengan Beeper.
Efek Piezoelectric (Piezoelectric Effect) pertama kali ditemukan oleh dua orang fisikawan Perancis yang bernama Pierre Curie dan Jacques Curie pada tahun 1880. Penemuan tersebut kemudian dikembangkan oleh sebuah perusahaan Jepang menjadi Piezo Electric Buzzer dan mulai populer digunakan sejak 1970-an.


Gambar 2.7 Buzzer


BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN


3.1.      Gambaran Umum Prototipe Palang Pintu Perlintasan Kereta Api
Palang pintu kereta api menggunakan microkontroler merupakan suatu sistem keamanan yang dibuat dalam bentuk prototype, yang di kendalikan oleh mikrokontroler, berfungsi untuk mengatur alur kereta api secara otomatis yang sudah di buat dan dimasukan soure code kedalam microkontroler.

3.2.      Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram
Pada gambaran 3.1 dijelaskan analisa rangkaian dari alat palang pintu perlintasan kereta api otomatis secara blok diagram. Blok diagram dibagi menjadi tiga blok dan masing-masing blok mempunyai fungsi yang berbeda satu sama lainnya. Blok masukan yang terdiri dari ultrasonic yang diukur oleh jarak sebagai sensor untuk palang pintu kereta, blok proses terdiri dari arduino UNO sebagai pengendali utama dan blok keluaran terdiri dari satu buah motor servo untuk menggerakan palang pintu kereta api, dan 1 buah buzzer untuk memberi tanda bahwa ada kereta yang sedang melintas, semua masukan membutuhkan activator berupa tegangan 5 volt.


       Gambar 3.1. Blok Diagram Rangkaian

3.2.1    Blok Aktivator
            Blok aktivator merupakan sumber daya yang memberikan daya untuk komponen input dan output serta mikrokontroler itu sendiri, tegangan yang digunakan pada alat ini yaitu sebesar +5v. Aktivator pada alat ini memakai adaptor atau power bank yang bertegangan +5v.

            3.2.2        Blok Masukan
Pada blok masukan ini terdapat sensor ultrasonic yang berfungsi untuk mendeteksi kedatangan kereta dari jarak 15 cm yang sudah di ukur, sensor ini akan berfungsi apabila pada kondisi yang terhalang, pantulan dari kereta dan kemudian membalik lagi kepada ultrasonic tersebut. Ketika menuliskan program kita harus mengukur dulu jaraknya hingga tercipta jarak yang kita inginkan. Pin Trigger untuk mengeluarkan sinyal pantul dari ultrasonic dan pin echo untuk menangkap sinyal pantulan dari benda dalam jangkauan ultrasonic pin tersebut sebagai pin masukan, kemudian di proses pada blok pemrosesan

            3.2.3        Blok Proses
Blok proses ini terdiri dari Arduino uno ATMega328 yang telah ditanam dengan program berupa inisialisasi perintah digital. Inisialisai ini berfungsi untuk pendeklarasian port port yang kita pakai, arduino ini sebagai mikrokontroler atau otak alat tersebut, pengendalaian bisa kita deklarasikan di source code yang telah kita buat di dalamnya, bertugas untuk mengkontrol motor servo dan buzzer, kondisi high motor akan tertutup dan buzzer berbunyi dan kondisi low motor akan naik kekondisi awal dan buzzer akan berhenti berbunyi. Mikrokontroler ini akan memproses semua masukan yang diterima dari inputan ultrasonic, ketika ultrasonic mnegirimkan sinyal melalui pin trigger dan pin echo menerima sinyal, itu menandakan bahwa ada objek yang berada di depan ultrasonic, ketika pin echo menerima pantulan dari sinyal yang dipancarkan melalui pin trigger maka ultrasonic akan mengirimkan sinyal digital ke IC ATmega 328 melalui port 8 pada arduino yang kemudian akan diproses untuk menghasilkan keluaran.
            3.2.4        Blok Keluaran
Blok keluaran ini terdiri dari motor servo dan buzzer, ketika sensor ultrasonic terhalang maka buzzer dan motor servo akan bergerak sesuai perintah yang dituliskan. Motor servo berfungsi sebagai penggerak untuk menutup dan membuka palang pintu kereta api, dan buzzer bertugas untuk memberitahukan bahwa ada kereta yang melintas, maka dari itu ketika ultrasonic mendeteksi adanya objek yang menghalangi, maka sinyal digital akan di kirimkan ke mikrokontroler, sehingga output yang berupa motor servo dan buzzer akan bergerak dan berbunyi sesuai dengan perintah yang dituliskan, jika kereta sudah melewati sensor dan palang pintu, dengan otomatis palang akan terbuka dan buzzer pun akan berhenti berbunyi.

3.3      Rancangan Rangkaian Secara Detail
Rancangan rangkaian secara detail dapat dilihat pada gambar 3.2 dibawah ini:
Gambar 3.2 Skematik alat

Sensor ultrasonic yang telah mendapa tegangan dari arduino sebesar 5v, pada sensor ultrasonic dibangkitkan melalui sebuah alat yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40KHz) ketika sebuah osilator diterakpan pada benda tersebut. Sensor ini merupakan sensor ultrasonic yang siap pakai, satu alat yang berfungsi sebagai pengirim, penerima, dan pengontrol gelombang ultrasonic. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur jarak benda dari 2cm – 4cm, dengan akurasi 3mm. Alat ini memiliki 4 pin yaitu pin vcc, pin GND, pin Trigger dan pin Echo. Pin Vcc untuk listrik positif dan Gnd untuk grundnya. Pim Trigger untuk trigger keluarnya sinyal dari sensor dan Pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda. Ketika diberi tegangan positif pada pin trigger selama 10uS, maka sensor akan mengirim 8 step sinyal ultrasonik dengan frekuensi 40KHz. Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin Echo, untuk mengukur jarak benda yang memantukan benda tersebut, maka selisih waktu ketika mengirim dan menerima sinyal digunakan untuk menentukan jarak benda tersebut.
Sensor ultrasonic yang digunakan untuk mendeteksi kereta api, pin yang tedapat  pada sensor ultrasonik adalah pin Vcc, Pin Trigger, Pin Echo, dan Pin GND, pin daya dari sensor ultrasonik adalah Pin GND dihubungkan ke port  GND  Arduino uno, pin vcc dihubungkan ke port 5V arduino uno, pada pin Trigger yang dihubungkan ke port 9 pada arduino uno, dan pin Echo yang dihubungkan ke port 8 pada arduino uno.
Arduino uno dengan  IC ATMega328 yang telah di program berupa inisialisasi perintah digital maupun analog. Perintah-perintah yang telah di inisialisasi terdiri dari komponen-komponen yang  digunakan sebagai input dan output pada rankaian seperti Sensor Ultrasonik, Buzzer, dan Motor Servo, pin yang digunakan pada arduino uno adalah Pin 5v pada vcc yang terletak di pin sensor ultrasonic sebagai daya dari ultrasoniknya. Pada GND buzzer juga sebagai penyalur daya. Jika kabel hitam yang dihubungkan ke port GND pada arduino uno ketika sensor ultrasonic mendapatkan objek maka arduino uno akan menyambungkan daya buzzer sehingga buzzer mengeluarkan bunyi, begitu sensor tidak mendapatkan objek kereta apimaka buzzer tidak mengeluarkan bunyi.
Moltor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa (Pulse Wide Modulation / PWM) melalui kabel control. Lebar pulsa sinyal control yang diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Ketika lebar pulsa dengan waktu 1,5ms akan memutar poros motor servo ke posisi sudut 90 deraja. Bila pulse lebih pendek dari 1,5ms maka akan berputar kea rah posisi 0 derajat atau ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam), sedangkan bila pulsa yang diberikan lebih lama dari 1,5ms maka poros motor servo akan berputar posisi 180 derajat (searah jarum jam).
Motor servo yang terlah di hubungkan ke port arduino uno yaitu port 3,3V, port GND dan port 7, motor servo ini sama juga sepert buzzer, motor servo ini hanya sebgai outputan saja, untuk motor servo saya beri tegangan 3.3V, jika sensor ultrsonik tidak ada objek makan motor servo tidak berjalan sesuai yang dikondisikan. Motor servo ini akan menutup jika keadaan sensor ultrasonic terkena objek, pada kaki GND terlihat menyambung antara buzzer dengan motor servo di karenakan pengoprasiannya berjalan secara bersamaan.
Tegangan listrik yang diberikan ke piezoelektrik  akan menyebabkan gerakan mekanis, gerakan tersebut kemudian diubah menjadi suara atau bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan menggunakan diafragma dan resonator.



3.4         Rancangan Diagram Alur Secara Detail
Rancangan Diagram Alur Secara Detail dapat kita lihat pada gambar 3.3 dibawah ini :
Gambar 3.3 Diagram Alur serta Alat Kerja


Diagram alur ini di awali dengan “Mulai” untuk mengawali program diawal, yang menandakan komponen sudah disusun sesuai rangkaian dan pin-pin terhubung dengan benar, dan siap untuk proses kerja. Namun, berlanjut menuju ‘selesai’ bila tidak melanjutkan program inisialisasi
Sebelum menuju kekondisi awal program, dilakukannya inisialisasi pada program untuk memastikan kesiapan pin-pin yang akan digunakan dalam void setup pada komponen hardware dan mikrokontroller sebagai pusat proses data. Dan penginisialisasian digunakan untuk menjalankan void loop setelah memastikan void setup pada program rangkaian.
Langka pertama untuk memulai, yakni mengaktifkan power on sebagai activator tegangan yang mempunyai tegangan sebesar 5v. setelah mengaktifkan tegangan, lampu indicator menyala pada komponen yang bertanda  bahwa penginisialisasian pin input dan output yang deprogram diap jika dilanjutkan. Namun, program selesai bila tidak melanjutkan program inisialisasi.
Langkah selanjutnya yang terjadi berupa, jika sensor ultrasonik memenuhi kondisi mendeteksi objek kereta api maka akan kekondisi awal, jika sensor ultrasonik tidak mendeteksi objek kereta api maka program akan selesai
Langka pertama dalam kondisi awal, jika ada kereta melintas maka output yang keluar yaitu motor servo akan menutup secara otomatis dan buzzer akan bunyi. Namun program akan selesai jika tidak melanjutkan programnya
Langkah terakhir dalam kondisi kedua, bila kereta tidak melintas makan yang akan terjadi motor servo akan membuka dan begitu juga buzzer akan mati.

3.4  Uji Coba Alat
Berikut ini akan dijelaskan bagaimana cara mengenai pengoprasian alat prototipe sistem pengamanan pada palang pintu lintasan kereta api berbasis arduino uno. Sumber tegangan yang mendukung sebagai aktivator pada prototipe ini sebesar +5 volt
Adapun gambar dibawah ini akan disebutkan secara rinci komponen-komponen sebagai pengenalan alat prototipe sistem pengamanan pada palang pintu lintasan kereta api berbasis arduino uno.

Langkah-langkah pengoprasian alat :
1.      Aktivator sebesar +5 volt dari adaptor (power bank) dihubungkan ke arduino uno sebagai tegangan dari keseluruhan komponen
2.      Lampu indikator dari arduino uno telah menyala sesuai fungsinya yang berarti siap menjalankan kondisi awal
3.      Prototipe alat ini akan terus bekerja selama mendapat tegangan dengan kondisi looping dan berhenti bila tegangan dari adapor (powerbank) dilepas atau tanpa tegangan +5 volt.

Adapun tahap dibawah ini sebagai gambaran secara jelas mengenai pengoprasian alat prototipe sistem pengamanan pada palang pintu lintasan kereta api berbasis arduino uno
1.      Kondisi prototipe sebelum mendapat tegangan sebesar +5 volt hingga diaktifkan aktivator tegangan +5 volt. 
2.      Kondisi kereta api saat melintasi jalur kereta sebelum sensor ultrasonik mendeteksi objek kereta api
3.      Jika sensor ultrasonik mendeteksi objek kereta api maka motor servo menutup secara otomatis
4.      Setealah kereta api melewati sensor ultrasonik selama 3 detik, maka motor servo akan membuka 


BAB IV
PENUTUP

4.1       Kesimpulan
Telah dibuat dan diuji cobakan prototipe system pengaman pada palang pintu lintasan kereta api berbasis arduino uno yang bekerja berdasarkan adanya objek kereta api.
Prototipe alat ini dirancang menggunakan kereta api mainan dengan rancangan komponen sensor ultrasonik untuk mendeteksi objek kereta api tersebut, kemudian mikrokontroller arduino uno sebagai pusat pengendali untuk memberikan perintah ke seluruh komponen.
Pengujian sistem pengamanan pada palang pintu lintasan kereta api berbasis arduino uno. Saat pengujian sistem pengamanan pada palang pintu lintasan kereta api berbasis arduino uno untuk berjalan baik dan sensor bekerja ketika terkena objek kereta api yang sedang melintasi sensor ultrasonik. Ketika sensor ultrasonik terkena objek kereta api, motor servo akan menutup secara otomatis dan buzzer akan bunyi. Dan ketika sensor ultrasonik tidak terkena objek kereta api maka motor servo akan membuka dan buzzer akan mati dengan delay yang sudah di tentukan yaitu 3 detik setelah tidak ada objek.
4.2       Saran
Alat keamanan palang pintu kereta otomatis berbasis microkontroler menggunakan sensor ultrasonic ini dapat dikembangkan dengan menambahkan inputan satu buah sensor lagi jika ada pengendara sepeda motor yang melanggar maka ada peringatan di sebuah lcd atau buzzer akan berbunyi, atau juga bisa ditambah dengan lampu lalu lintas agar bisa di implementasikan di rel yang berada di jalanan dan lebih efisien. Selain itu alat elektronik yang dikendalikan diharapkan dapat lebih banyak sehingga alat ini dapat digunakan secara maksimal sesuai dengan jumlah pin yang ada pada Arduino UNO.